Fixcomart – Alat berat merupakan salah satu unsur penting dalam suatu proyek di Indonesia. Alat berat merupakan mesin berukuran besar yang dirancang untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah, konstruksi jalan, konstruksi bangunan, pertambangan dan perkebenunan. Adapun beberapa contoh alat berat antara lain adalah ekskavator, loader, crane, mixer dan dump truck. Meski alat berat memberikan banyak manfaat dalam dunia proyek dan membantu untuk mempercepat proses kerja. Alat berat sering kali menjadi salah satu kecelakaan kerja di proyek. Alat berat yang digunakan bisa berdampak resiko yang tinggi.
Kebanyakan kecelakaan kerja terkait alat berat mengakibatkan cedera serius hingga menjatuhkan korban jiwa. Di negara Amerika serikat, kecelakaan dengan alat berat mencapai setengah dari total korban jiwa di berbagai dunia industry. Rata – rata kecelakaan terjadi karena tabrakan kendaraan dan alat berat yang tumbang atau terguling.
Kecelakaan terbesar yang terjadi diakibatkan oleh kesalahan manusia atau human error. Selain itu, banyak juga kecelakaan yang terjadi disebabkan oleh kerusakan pada alat itu sendiri yang tidak berfungsi dengan benar atau karena faktor lingkungan atau medan tempat alat berat bekerja. Maka dari itu, pengusaha dan pengurus berkewajiban untuk memastikan para operator alat berat bekerja dengan aman dan selamat.
Berikut potensi – potensi bahaya yang dapat timbul saat pengoperasian alat berat :
Adapun beberapa penyebab kecelakaan kerja akibat human error terkait alat berat antara lain :
Terkadang, kecelakaan terkait alat berat akibat lingkungan atau faktor dari luar memang tidak bisa dihindari. Namun, kecelakaan kerja terkait alat berat, terutama akibat human error, bisa dicegah untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan. Berikut lima tips aman pengoperasian alat berat.
Pastikan Manager / Supervisor telah melakukan pengamatan dan inspeksi area kerja sebelum pekerjaan dengan alat berat dilakukan. Rencana pekerjaan juga harus dikomunikasikan kepada seluruh personil yang terlibat pada proyek tersebut. Apabila dibutuhkan, seorang spotter harus ditunjuk untuk membantu operator alat berat di kondisi tertentu.
Pastikan alat dalam kondisi yang layak dengan menggunakan checklist pemeriksaan yang sudah dipersiapkan. Apabila terdapat kerusakan, segera laporkan dan lakukan perbaikan. Guhakan alat pelindung diri ( APD ) yang diperlukan. Atur kenyamanan dan prosedur keselamatan didalam kabin alat berat sebelum mengoperasikan seperti mengatur tempat duduk dan mengatur kaca spion.
Selalu periksa lingkungan sekitar area kerja terutama kemungkinan adanya pekerja lain atau alat berat lain. Pastikan berbagai sarana komunikasi selalu tersedia seperti komunikasi radio atau sinyal tangan dari spotter.
Setelah selesai mengoperasikan alat berat, parkirkan alat berat di tempat datar dana man. Setelah mematikan mesin, bersihkan kabin operator sambal mengamatio panel indicator. Periksa kembali semua sistem pengaman dan pastikan alat dalam keadaan aman.
Apabila sedang dalam situasi darurat seperti kecelakaan kerja, kebakaran, bencana alam, atau gangguan binatang liar, hubungi pengawas / manager lapangan segera mungkin tidak lebih dari dari 24 jam.
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai alatr berat, risiko kecelakaan pengoperasian alat berat, serta beberapa tips aman pengoperasian alat berat. Semoga bermanfaat dan tetap selamat dalam bekerja.